Hidup Itu Seperti Sebuah Pensil

Hidup itu layaknya sedang menggoreskan sebuah pensil di atas sebuah kertas. Kita bisa membuat hal hal yang hebat dalam hidup kita, tergantung goresan apa yang akan kita buat dengan pensil tersebut.

Karena sebuah pensil selalu meninggalkan goresan. Seperti di dalam hidup ini, apapun yang kita perbuat dalam hidup ini, pasti akan menginggalkan sebuah kesan.


Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bertindak dalam hidup ini. Kita dapat membuat kesan yang baik dengan goresan yang baik, namun kita juga dapat mebuat goresan yang buruk menjadi sebuah kesan yang buruk pula.

Terkadang kita beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan tersebut pasti akan membuat si pensil menderita. Namun setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Namun, kita juga harus tau, jika pensil tersebut terus menerus diraut, lama lama dia akan habis.

Dalam hidup ini, sebuah permasalahan, ujian atau yang lainnya. Bukanlah hal yang harus kita ratapi atau sesali namun dapat kita jadikan pelajaran untuk menjalani hidup kita ke depan, karena hal hal tersebutlah yang akan membuat diri kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Karena bagian  terpenting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, namun karbon yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, selalulah berhati-hati dan menyadari hal-hal yang ada di dalam diri kita.

Pensil juga selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah, untuk memperbaiki kesalahan kesalahan dalam hidup kita. Buat saya, hal tersebut bukanlah hal yang jelek, karena hal tersebut dapat membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kita jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya Tuhan.



Sebuah ulasan dari slide sederhana tentang seorang nenek yang mengajarkan tentang arti sebuah kehidupan kepada cucunya, Selengkapnya